Fatwa
Syaikh Abdul Aziz Bin Baz rahimahullah
Pertanyaan
:
Saya
masuk ke sebuah masjid dalam keadaan sedang dilaksanakan shalat maghrib,
padahal saya belum shalat Ashar. Apakah saya harus shalat Ashar setelah shalat
Maghrib, ataukah saya shalat Ashar terlebih dahulu, kemudian shalat Maghrib?
Ataukah saya ikut shalat bersama imam yang shalat Maghrib, kemudian saya
menyempurnakan (sendiri) raka’at keempat, dan itu mencukupkan saya dari shalat
Ashar?
Jawaban
:
Alhamdulillah.
Barangsiapa yang masih memiliki tanggungan shalat Ashar, tetapi telah tiba
waktu shalat Maghrib, maka dia shalat Maghrib bersama mereka dengan niat shalat
‘Ashar, dan menyempurnakan shalat itu dengan raka’at keempat. Setelah itu, dia
shalat Maghrib. Dia diberi udzur –menurut pendapat yang shahih-. Dia menambah
raka’at yang keempat karena shalat ‘Ashar itu empat raka’at. Jadi jika imam
telah salam, dia hendaknya berdiri dan menyempurnakan (shalatnya) seperti orang
yang masbuk, dan itu telah mencukupkannya (dari shalat ‘Ashar). Dia tidak boleh
mendahulukan shalat Maghrib daripada shalat ‘Ashar, karena urut dalam waktu
shalat itu hukumnya wajib. Dia shalat ‘Ashar, kemudian Maghrib, kemudian ‘Isya.
Inilah yang harus dilakukan, sebagaimana telah diwajibkan oleh Allah subhanahu
wa ta’ala.
Tatkala
terluput dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beberapa shalat pada
perang Ahzab sampai terbenam matahari, beliau memulai dengan shalat ‘Ashar,
baru kemudian shalat Maghrib. Dalam sebuah riwayat, terluput dari beliau shalat
Dhuhur, ‘Ashar, dan Maghrib. Beliaupun –‘alaihish shalatu was salam– melakukan
shalat Dhuhur, kemudian ‘Ashar, kemudian Maghrib setelah terbenam matahari.
Maksud
(dari membawakan kisah ini-pent) bahwa hendaknya orang tadi melakukan
shalat-shalat tersebut dengan urut. Dia shalat Maghrib bersama mereka dengan
niat Ashar. Jika imam telah salam, hendaknya dia bangkit dan melakukan raka’at
yang keempat. Hal itu telah menggugurkan shalat Asharnya. Kemudian dia shalat
Maghrib pada waktunya. Adapun jika masih memungkinkan baginya untuk shalat
Ashar sebelum itu, yakni dia datang sebelum iqamat, maka hendaknya dia memulai
dengan shalat Ashar, kemudian shalat Maghrib bersama mereka.
Sumber
: Fatawa Nur ‘Alad Darb 2/721
Komentar
Posting Komentar