SEBELAS KARAKTER IBAADUR RAHMAAN

Gambar
SEBELAS KARAKTER IBAADUR RAHMAAN (QS. AL FURQON AYAT 63-77) =========== 🌷 *PENDAHULUAN* Allah menceritakan sosok hamba-hamba teladan kepada kita untuk kita tiru kebaikan mereka, agar kita mendapatkan pahala dan kedudukan yang sama dengan mereka. Allah berfirman : “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka, dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.” Mereka itulah yang dikenal dengan IBAADUR RAHMAN (Hamba-Hambanya Allah Yang Maha Pengasih). Allah menyebutkan SEBELAS KARAKTER/ CIRI mereka dengan rinci di dalam Al-Qur’an (QS. Al-Furqan : 63-77). 1️⃣ CIRI PERTAMA: *Rendah hati dan menyikapi kebodohan orang dengan cara yang baik* وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا Allah berfirman (yang artinya), “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha

Hukum Orang yang Mengingkari Ijma' dan Kias


Syaikh Shalih Al Fauzan hafidhahullah pernah ditanya :

Apakah orang yg mengingkari ijma' dan kias dianggap sebagai mubtadi' ?

Jawaban : 

Ijma,' tidak ada seorangpun dari Ahlus Sunnah yg mengingkarinya, yaitu ijma' yg benar dan qath'i, tidak ada seorangpun dari Ahlus Sunnah yg mengingkarinya. Adapun kias, ya di dalamnya ada perselisihan (tentang posisinya sebagai salah satu sumber hukum Islam). Jumhur ulama berpendapat bahwa kias itu benar dan merupakan salah satu sumber hukum. Ya, tetapi kita tidak boleh mengkafirkan orang yang mengingkari kias. Orang yang mengingkari kias tidak boleh kita kafirkan. Adapun orang yg mengingkari ijma' –perhatikan- orang yg mengingkari ijma' dihukumi sebagai orang kafir. Alloh ta'ala berfirman : 

ومن يشاقق الرسول من بعد ماتبين له الهدى ويتبع غير سبيل المؤمنين نوله ماتولى ونصله جهنم وساءت مصيرا

"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali." (An Nisa : 115). Na'am.
http://alfawzan.af.org.sa/sites/default/files/6539.mp3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SYARH HADITS ALLAH PUN CEMBURU

Tabir Pembatas di Dalam Masjid