SEBELAS KARAKTER IBAADUR RAHMAAN

Gambar
SEBELAS KARAKTER IBAADUR RAHMAAN (QS. AL FURQON AYAT 63-77) =========== 🌷 *PENDAHULUAN* Allah menceritakan sosok hamba-hamba teladan kepada kita untuk kita tiru kebaikan mereka, agar kita mendapatkan pahala dan kedudukan yang sama dengan mereka. Allah berfirman : “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka, dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.” Mereka itulah yang dikenal dengan IBAADUR RAHMAN (Hamba-Hambanya Allah Yang Maha Pengasih). Allah menyebutkan SEBELAS KARAKTER/ CIRI mereka dengan rinci di dalam Al-Qur’an (QS. Al-Furqan : 63-77). 1️⃣ CIRI PERTAMA: *Rendah hati dan menyikapi kebodohan orang dengan cara yang baik* Ùˆَعِبَادُ ٱلرَّØ­ْÙ…َٰÙ†ِ ٱلَّØ°ِينَ ÙŠَÙ…ْØ´ُونَ عَÙ„َÙ‰ ٱلْØ£َرْضِ Ù‡َÙˆْÙ†ًا ÙˆَØ¥ِØ°َا Ø®َاطَبَÙ‡ُÙ…ُ ٱلْجَٰÙ‡ِÙ„ُونَ Ù‚َالُوا۟ سَÙ„َٰÙ…ًا Allah berfirman (yang artinya), “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha

Perlakuan Syar'i Terhadap Jenazah yang Bagian Tubuhnya Terpisah-Pisah


Fatawa Al Lajnah Ad Daimah No. 5997 (8/433)

Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan atas RasulNya, keluarga beliau, dan para shahabat beliau. Adapun sesudah itu :

Al Lajnah Ad Daimah Li Al Buhuts Al 'Ilmiyyah wa Al Ifta (Komite Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi) telah menelaah surat yang sampai kepada ketua umum (Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah) dari yang meminta fatwa yaitu hakim Pengadilan Al Arthawiyyah, Ibrahim bin Abdul Aziz Al Washil. Orang yang meminta fatwa tersebut telah bertanya yang konteksnya :


"Kami terkadang menghadapi sebagian kasus kecelakaan mobil yang mengakibatkan tewasnya sopir dan para penumpangnya, serta terpisah dan bercampurnya bagian-bagian tubuh mereka. Merupakan hal yang sulit untuk membedakan potongan-potongan tubuh itu.
Masih ada sisa dari bagian tubuh itu di dalam mobil karena sulit untuk dikeluarkan. Terkadang mobilnya terbakar sehingga tubuh orang-orang yang berada di dalamnyapun terbakar. Oleh karena itu kami meminta fatwa kepada anda tentang keadaan-keadaan seperti ini, bagaimanakah cara penguburan dan shalat terhadap mereka? Juga tentang potongan-potongan tubuh yang masih tertinggal di dalam mobil, apakah dikubur bersama puing-puing mobil sebagai penghormatan terhadap jenazah? Mobil-mobil itu sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi karena bekas tabrakan atau terbakar. Ada pula keadaan di mana korban yang tewas adalah orang asing, sedangkan yang tersisa darinya hanya potongan-potongan tubuh atau abu yang sudah dimasukkan ke dalam kantung-kantung plastik. Terkadang negara mereka meminta dikirimkannya sisa-sisa tubuh mereka itu. Berilah kami fatwa tentang hal tersebut, semoga Allah memberikan pahala kepada anda."

Setelah Al Lajnah mempelajari permintaan fatwa tersebut, Al Lajnah memberikan jawaban :

Pertama : Mereka semua dishalati setelah dimandikan dan dikafani apa yang mudah dari mereka. Jika sulit untuk dimandikan, mereka ditayamumkan. Jika tidak tersisa dari mereka kecuali potongan-potongan tubuh, maka potongan-potongan tubuh itulah yang dishalati, demikian juga dengan yang terbakar.

Kedua : Wajib mengubur setiap jenazah dalam kuburan masing-masing, dan hendaknya berijtihad sebisa mungkin dalam membedakan potongan-potongan tubuh mereka.

Ketiga : Wajib mengeluarkan semua potongan tubuh yang tersisa di mobil, dan dikubur bersama bagian lainnya dalam kuburannya. Potongan-potongan tubuh mereka tidak boleh dikubur bersama puing-puing mobil.

Keempat : Jika keluarga korban meminta agar jenazah-jenazah atau  potongan-potongan tubuh tersebut dikirimkan ke daerah mereka sebelum dikubur, maka hal itu diizinkan. Adapun jika mereka memintanya setelah dikubur, maka hal itu tidak diizinkan.

Wabillahit taufiq, wa shallalahu 'ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Tidur Tengkurap

Aku Harus Sabar dalam Menuntut Ilmu